Kekurangan Suplai Picu Kenaikan Harga Minyak Goreng Kemasan di Kalimantan Selatan dan 19 Provinsi Lain

Minyak Kita(Foto : merdeka.com)
Waktu Baca : 2 menit

Banjarbaruklik – Ketersediaan minyak goreng bersubsidi merek Minyak Kita mengalami penurunan di Kalimantan Selatan (Kalsel) dan 19 provinsi lain di Indonesia, mengakibatkan lonjakan harga di pasaran. Harga jual Minyak Kita kini berkisar antara Rp 15.000 hingga Rp 16.000 per liter, naik dari harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan sebelumnya yaitu Rp 14.000 per liter.

Rahmi, pedagang di Pasar Lama Banjarmasin, mengungkapkan bahwa kondisi serupa terjadi sejak sepekan yang lalu. Selain harga yang naik, distributor juga membatasi jumlah Minyak Kita yang bisa didapatkan oleh pedagang. Meskipun terjadi kenaikan harga, Rahmi mencatat bahwa permintaan terhadap Minyak Kita masih tinggi di kalangan konsumen karena faktor kemasan yang dianggap lebih praktis dan higienis.

Read More

Para pedagang terpaksa menjual Minyak Kita dengan harga lebih tinggi untuk memperoleh keuntungan, meskipun hanya sedikit, karena mereka membelinya dengan harga yang sudah melebihi HET.

Birhasani, Kepala Dinas Perdagangan Kalsel, menyatakan bahwa kenaikan harga dan terbatasnya pasokan bukan hanya masalah di Kalsel saja tapi juga dialami oleh 19 provinsi lainnya. Penyebab utamanya adalah kesulitan distributor dalam mendapatkan pasokan dari produsen, yang saat ini lebih fokus pada produksi minyak goreng curah daripada kemasan.

Pemerintah, melalui Kementerian Perdagangan dan stakeholder terkait, telah diinformasikan mengenai masalah ini dan berencana untuk segera mengadakan rapat guna membahas langkah-langkah yang harus diambil untuk menormalkan pasokan dan harga minyak goreng dalam negeri.

Kenaikan harga ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan masyarakat, terutama bagi mereka yang mengandalkan minyak goreng bersubsidi untuk kebutuhan sehari-hari. Pemerintah diharapkan dapat segera mengatasi masalah pasokan dan stabilisasi harga agar tidak memberatkan konsumen.

Reporter : Ahdalena

Redaktur : Ari Sukma Setiawan

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *