Dishut Prov Kalsel Bersama BPTH Gencarkan Program Revolusi Hijau dengan Aksi Pemeliharaan Tanaman di Kawasan Forest City

Waktu Baca : 2 menit

Banjarbaruklik – Upaya perkembangan Forest City terus dilakukan oleh Dinas Kehutanan (Dishut) dengan semangat Revolusi Hijau. Sebelum memulai aktivitas di kantor, para pegawai Dishut Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) bersama Badan Pelaksana Teknis Daerah (BPTH) mengadakan aksi pemeliharaan tanaman di kawasan Forest City yang terletak di kompleks perkantoran Pemerintah Provinsi Kalsel pada hari Kamis, 13 Juli.

Aksi ini merupakan bagian dari Program Revolusi Hijau yang telah diinisiasi oleh Gubernur Kalimantan Selatan, Sahbirin Noor (dikenal sebagai Paman Birin), sejak tahun 2017.

Read More

Tujuan dari aksi pemeliharaan ini adalah untuk menjamin keberhasilan pertumbuhan tanaman. Keberhasilan penanaman diukur berdasarkan kondisi tegakan yang berkualitas baik dan sesuai dengan tujuan penanaman tersebut.

Kegiatan pemeliharaan ini dipimpin dan dipantau langsung oleh Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Selatan, Hj. Fathimatuzzahra. Setelah seluruh personel berkumpul di lokasi, mereka meluncur dengan semangat Revolusi Hijau, menggunakan peralatan seperti cangkul, parang, sepatu bot, dan sarung tangan yang telah mereka bawa dari rumah masing-masing untuk mempermudah pemeliharaan tanaman.

“Pemeliharaan tanaman dan penanaman paksa yang rutin kami lakukan ini bertujuan untuk mendukung Program Gerakan Revolusi Hijau Paman Birin. Kami berharap bahwa melalui kegiatan ini, masyarakat dapat mengambil contoh dan memperhatikan lingkungan dengan melakukan tindakan penghijauan,” kata Hj. Fathimatuzzahra.

Tim gabungan dari Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Selatan bersama Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) BPTH melakukan kegiatan pemeliharaan tanaman yang mencakup penyiangan rumput yang sudah panjang, pembersihan ranting, serta penghapusan sampah plastik agar kawasan Forest City tetap indah dan asri.

Setelah selesai, ranting kering dan rumput yang berhasil dikumpulkan dibuang di tempat pembuangan akhir setempat. Aksi ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi masyarakat agar lebih mencintai alam dan lingkungan, terutama di sekitar mereka, dengan cara menanam sebagai bagian dari budaya.

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *