Banjarbaru Jadi Pelopor Pendidikan Inklusif untuk ABK di Kalsel

Waktu Baca : 2 menit

Banjarbaruklik – Kota Banjarbaru di bawah kepemimpinan Wali Kota H M Aditya Mufti Ariffin telah memulai program pendidikan inklusif untuk anak berkebutuhan khusus (ABK).

Inisiatif ini menjadikan Banjarbaru sebagai yang pertama di Provinsi Kalimantan Selatan yang melaksanakannya.

Read More

ABK, yang mengalami kelainan dalam perkembangan fisik, mental, atau emosional, memerlukan perhatian pendidikan khusus. Wali Kota Banjarbaru berharap program ini akan menghilangkan hambatan belajar ABK dan memenuhi kebutuhan mereka.

“Sekarang semua sekolah di Banjarbaru kami upayakan untuk menerima anak inklusi dan menciptakan iklim yang baik di sekolah untuk penanganan anak inklusi,” ujar Aditya.

Dinas Pendidikan Kota Banjarbaru telah ditunjuk sebagai pelaksana program ini dan telah mengalokasikan dana khusus melalui APBD Pemko Banjarbaru untuk evaluasi pendidikan ABK.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Banjarbaru, Dedy Sutoyo, menjelaskan bahwa assessment ini bertujuan untuk mengidentifikasi kekurangan seorang anak dalam pembelajaran.

Pihaknya telah bekerja sama dengan Universitas Lambung Mangkurat (ULM) untuk pelaksanaan assessment ini.

“Assessment ini penting agar Guru Pembimbing Khusus (GPK) dapat menyesuaikan metode mengajar yang efisien. Kami juga telah menyiapkan ruang khusus di masing-masing sekolah untuk ABK, yang disebut Pojok Inklusi,” terang Dedsu sapaan akrabnya.

Layanan pendidikan inklusif telah diterapkan di 181 sekolah negeri di Banjarbaru, mulai dari tingkat PAUD hingga SMP. Dinas Pendidikan mencatat ada sebanyak 668 ABK, termasuk 320 pelajar PAUD, 263 pelajar SD, dan 85 pelajar SMP.

Meskipun jumlah GPK yang tersedia saat ini tidak sebanding dengan jumlah ABK yang dilayani, program ini telah berhasil berjalan dengan baik.

 

 

 

 

 

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *