5 Usaha Moncer di Tengah Pandemi Covid-19

Waktu Baca : 4 menit

Banjarbaruklik – Pemerintah telah memberlakukan kebijakan untuk jaga jarak (physical distancing) untuk mencegah penyebaran Covid-19. Banyak usaha yang terkena dampak dari pandemi yang terjadi saat ini, terutama pedagang.

Banyak pedagang yang jualannya tidak laku dikarenakan tidak ada pembeli yang datang. Banyak bisnis terancam gulung tikar karena wabah Covid-19.

Read More

Walaupun banyak usaha yang terancam gulung tikar, ada pula usaha yang justru moncer saat wabah virus corona yang mendunia ini. Usaha apa saja yang kebanjiran order saat kebijakan social distancing diberlakukan?

Apa yang sangat dibutuhkan saat ini, di situlah ladang rejeki bagi pemilik usaha tersebut. Selain masker dan hand sanitizer, usaha-usaha berikut ini juga tetap bertahan, bahkan semakin laris manis diburu oleh masyarakat.

Berikut ini adalah daftar bisnis yang moncer selama kebijakan social distancing diberlakukan.

1. Apotek

Yap, apotek merupakan salah satu usaha yang sangat laris saat pandemi Covid-19 ini. Guna membentengi tubuh dari penularan Covid-19, masyarakat tentunya membutuhkan beragam produk kesehatan.

Kebutuhan yang dicari orang saat ini yaitu masker, obat-obatan hingga vitamin untuk meningkatkan imun tubuh. Beberapa waktu lalu, pembelian masker di sejumlah apotek di Indonesia melonjak sangat tinggi sejak virus corona masuk.

2. Rempah-rempah

Akibat wabah virus corona kini banyak orang yang berupaya meningkatkan kekebalan tubuh dengan mengonsumsi jamu herbal seperti empon-empon. Hal ini tentu memberi keuntungan tersendiri bagi penjual rempah-rempah sebagai bahan pembuatan minuman tradisional tersebut.

Penjual rempah-rempah di Kota Banjarbaru  mengalami kenaikan omset berkali-kali lipat dibanding hari biasanya. Di Pasar Ulin Raya contohnya, ada salah satu penjual rempah-rempah yang mengaku penjualannya meningkat drastis sejak virus corona mewabah. Rempah-rempah yang banyak diburu pembeli yaitu jahe, kunyit, temulawak, kayu manis, cengkeh, serai, dan gula merah.

3. Swalayan

Beberapa waktu lalu, masyarakat sempat ramai-ramai memborong sembako karena panic buying akibat wabah virus corona yang terjadi di Indonesia. Untuk menjaga komoditi tetap tersedia, pemerintah akhirnya membatasi penjualan di setiap swalayan.

Empat bahan pokok yang dibatasi pembeliannya di toko swalayan yaitu beras maksimal 10 Kg, gula maksimal 2 kg, minyak goreng maksimal 4 L, mie instan maksimal 2 dus.

Dengan adanya aturan tersebut, orang-orang malah lebih sering berbelanja ketersediaan sembako mereka. Apalagi kini dengan terus berdiam di rumah memungkinkan orang jadi lebih konsumtif, sehingga stok makanan harus terus tetap terjaga.

4. Pasar online

Banyak warga yang tak berani pergi kepasar maupun hypermart untuk berbelanja kebutuhan sehari-hari.

Ketika pandemi Covid-19 ini Dinas Perdagangan Kota Banjarbaru melayangkan program belanja online untuk warga Kota Banjarbaru.

Dua program yang diluncurkan Disdag Kota Banjarbaru yakni Ayo Belanja ke Pasar Rakyat (Baparak) Online dan Belanja Online sama Paman-Bibi Sayur Keliling.

Banyak pedagang yang berminat sehingga program Belanja Online sama Paman-Bibi Sayur Keliling ini juga ikut dilaunching bersamaan Baparak Online Pasar Rakyat.

Hal ini tentu memudahkan warga untuk membeli sayur tanpa harus datang langsung ke pasar dan bertemu dengan banyak orang.

Lebih aman tentunya penjualan sayur tersebut dilakukan menggunakan jasa pengiriman online.

5. Makanan beku

Makanan beku menjadi alternatif banyak warga untuk makan sehari-harinya saat pandemi ini.

Tentu menjadi salah satu peluang bisnis karena masyarakat mencari bahan pangan yang bisa di stok dalam waktu cukup lama agar tidak kehabisan bahan pangAn untuk mencukupi kebutuhan masyarakat sehari-hari.

Jenis makanan beku atau frozen food yang cukup laris di antaranya ialah nugget ayam, risol mayo, dan stik kentang goreng.

Sistem penjualan ini bisa dilakukan secara online agar meminimalisir berkontak fisik dengan pelanggan. (adl)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *