Relokasi Kontroversial Kubah Syekh Abu Hamid di Ujung Pandaran Tetap Ramai Peziarah

Kubah Syekh Abu Hamid bin Syekh Haji Muhammad As'ad Al Banjari.
Waktu Baca : 2 menit

Banjarbaruklik – Sempat menuai banyak pro dan kontra atas pemindahan Kubah Syekh Abu Hamid bin Syekh Haji Muhammad As’ad Al Banjari ke titik yang jauh dari abrasi di Desa Ujung Pandaran, Kecamatan Teluk Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), pada Rabu, 15 September 2021 lalu, tetapi kubah pertama yang sekarang berada di tengah laut itu masih dikunjungi peziarah dan masih dijaga baik oleh juru kubah.

Kubah Syekh Abu Hamid Ujung Pandaran ini sempat mengalami abrasi akibat air laut yang terus mengikis bangunan kubah, Bupati Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, Halikinnor mengatakan pemerintah bersedia membantu memindahkan kondisi makam ulama yang sudah memprihatinkan. Karna saat itu sebagian lantai makam pecah karena abrasi dan khawatir membahayakan keselamatan peziarah yang datang.

Read More

“Relokasi ini atas persetujuan pihak zuriat atau keturunan Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari. Kami bersama-sama melihat lokasinya di Pantai Ujung Pandaran,” kata Bupati
Halikinnor didampingi Penjabat Sekretaris Daerah yang juga Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kotawaringin Timur, Fajrurrahman di Sampit.

Meski sudah Relokasikan dan sudah diberitahukan bahwa pemindahan kubah tersebut atas persetujuan zuriat keturunan Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari, tetapi warga sekitar dan beberapa peziarah yakin bahwa kubah yang dulu tidak bisa digantikan meski sudah dipindah.

“Kubah yang lama atau kubah yang baru sama saja, keduanya dibuat oleh manusia, kubah buatan manusia, tapi kita tidak bisa begitu saja meninggalkan kubah yang lama karna pasti masih tertinggal berkah kewalian beliau” ujar penduduk sekitar pantai.

Akibat perbedaan pendapat tersebut Kubah syekh Abu Hamid ada dua yakni di tengah laut Ujung Pandaran dan di pesisir pantai Ujung Pandaran. Peziarah yang ingin mendatangi kubah awal yang sekarang berada di tengah laut tersebut harus menggunakan perahu motor yang disediakan dan membayar upah perahu untuk sampai kesana, tetapi jika hanya ingin berziarah dikubah baru yang sudah direkokasikan, peziarah hanya perlu datang kepantai Ujung Pandaran saja.

Reporter : Ahdalena

Redaktur : Ari Sukma Setiawan

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *