Krisis Udara di Banjarbaru: Kabut Asap dan Karhutla Meresahkan Warga

Waktu Baca : 2 menit

Banjarbaruklik – Kabut asap tebal akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) pada tanggal 16 Agustus lalu telah menyelimuti kawasan Pengayuan dan Liang Anggang di Kota Banjarbaru, Provinsi Kalimantan Selatan. Dampak dari peristiwa ini sangat dirasakan oleh warga, dengan kualitas udara yang semakin memburuk.

Data terbaru dari Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) Banjarbaru, yang berlokasi di RTH Masjid Al-Munawarah, Kelurahan Guntung Manggis, Kecamatan Landasan Ulin, menunjukkan penurunan drastis dalam kualitas udara.

Read More

Pada 21 Agustus 2023, udara masih masuk dalam kategori sedang dengan indikator berwarna biru. Namun, pada Minggu (27/08), kualitas udara di Kota Banjarbaru sudah mencapai tingkat “tidak sehat” dengan indikator kuning.

Data stasiun pengukur mencatat tingkat kualitas udara pada hari itu, dengan indikator PM2,5 mencapai 107, PM10 sebesar 60, CO (Karbon Monoksida) 18, HC (Hidrokarbon) 84, NO2 (Dioksida Nitrogen) 25, O3 (Ozon) 11, dan SO2 (Dioksida Belerang) 37.

Kepala Bidang (Kabid) Penegakan Hukum dan Pengendalian Lingkungan (PHPL), Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Banjarbaru, Shanty Eka Septiani, mengkonfirmasi bahwa kondisi ini sangat merugikan bagi manusia, hewan, dan tumbuhan.

Partikel PM2,5 dan HC yang terkandung dalam udara dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan seperti infeksi saluran pernafasan akut (ISPA), kanker paru-paru, gangguan kardiovaskular, kematian dini, dan penyakit paru-paru obstruktif kronis.

Shanty juga mengungkapkan bahwa penurunan kualitas udara ini adalah hasil dari tingginya aktivitas transportasi, industri, dan pembakaran kayu yang berkontribusi terhadap peningkatan polusi udara di Kota Banjarbaru. Diperparah oleh maraknya kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah tersebut.

Meskipun demikian, Shanty menekankan bahwa kondisi udara di wilayah yang terkena dampak karhutla, seperti Kecamatan Landasan Ulin dan Liang Anggang, kemungkinan lebih parah dan dapat masuk dalam kategori merah (sangat tidak sehat).

“Kepada warga, untuk selalu menggunakan masker saat beraktivitas di luar ruangan dan mengurangi kegiatan di luar ruangan ketika cuaca dilanda kabut asap,” pesannya

Disarankan juga untuk memperbanyak konsumsi air putih dan vitamin serta makan makanan sehat demi menjaga daya tahan tubuh.

 

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *