Komisi I DPRD Banjarbaru Kunjungi SMPN 14 Banjarbaru

Waktu Baca : 2 menit

Banjarbaruklik – Komisi I DPRD Kota Banjarbaru melakukan kunjungan ke SMPN 14 Kota Banjarbaru di Jalan Trikora, Kelurahan Landasan Ulin Timur, Kecamatan Landasan Ulin, Kota Banjarbaru, Kamis (27/10/2022).

Ketua Komisi l DPRD Kota Banjarbaru H Takyin Baskoro mengaku bahwa pihaknya sudah menjadwalkan untuk kunjungan ke institusi pendidikan di Kota Banjarbaru.

Read More

“Tidak hanya SMP tapi juga SD. SD sudah kita kunjungi. Tujuan kunjungan ini ialah untuk melihat dari dekat sejauh mana proses belajar mengajar dilaksanakan dengan baik,” ucapnya.

Dari kunjungan yang dilakukan Baskoro menilai SMPN 14 Kota Banjarbaru sangat luar biasa. “Praktek di lapangan yang kita lihat itu bagus. Kita harapkan setelah diskusi nanti, program-program di sekolah ini juga baik,” harapnya.

Saat ini kata Baskoro, pihaknya hanya menilai dari penglihatan. Mereka menilai sekolah SMPN 14 Kota Banjarbaru baik. Namun, nanti setelah melakukan diskusi mendalam dengan pihak sekolah dan Dinas Pendidikan pihaknya akan mengevaluasi apa-apa saja yang harus disampaikan kepada pihak sekolah maupun Disdik.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Banjarbaru Dedy Sutoyo SSTP MM mengatakan bahwa SMPN 14 merupakan salah satu sekolah yang menjalankan program sekolah penggerak.

“Sekolah penggerak ini ada beban-beban yang harus dituangkandituangkan. Termasuk pelaksanaan kurikulum merdeka. Di sini kita sudah melihat bagaimana pelaksanaan kurikulum sudah mulai diterapkan,” ungkapnya.

Kata Dedy, ada beberapa penguatan pelajar pancasila yang sudah dilaksanakan dan ini mudah-mudahan ini bisa memberikan peningkatan-peningkatan dari sisi numerasi maupun literasi bagi peserta didik kita.

Masih kata Dedy, untuk tingkat SMP ada 4 sekolah penggerak, SD juga ada 4 sekolah penggerak, sedangkan TK ada 6 yang terdiri dari 4 TK negeri dan 2 swasta.

“Untuk sekolah penggerak ini seharusnya didukung oleh guru penggerak. Tetapi sebaran antara guru penggerak dan sekolah penggerak memang belum ideal. Kami mendorong agar guru-guru yang ada di Kota Banjarbaru supaya jadi guru penggerak.

Diakuinya, untuk menjadi guru penggerak cukup susah. Sebelumnya pihaknya membuka untuk 200 pendaftar guru penggerak. “Ternyata yang lulus hanya 12 orang guru,” pungkasnya. (Adl)

 

 

 

 

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *