Emas Naik Tipis Menanti Data Inflasi AS dan Komentar Pejabat The Fed

Ilustrasi emas naik.(Foto : detik.com)
Waktu Baca : 2 menit

Banjarbaruklik – Harga emas dunia mengalami kenaikan tipis pada hari Selasa, dengan investor mengarahkan perhatian mereka ke rilis data inflasi Amerika Serikat (AS) dan serangkaian komentar dari pejabat Bank Sentral AS, Federal Reserve (The Fed), yang dijadwalkan berlangsung minggu ini. Kedua faktor ini dinilai sebagai penentu arah pasar emas dalam jangka pendek.

Berdasarkan laporan terbaru dari CNBC, di pasar spot, harga emas sedikit berubah dan bertengger di level USD 2.031,77 per ounce. Sementara itu, harga emas berjangka AS mencatatkan kenaikan sebesar 0,3% menjadi USD 2.044,10. Penguatan harga emas ini terjadi di tengah ekspektasi investor terhadap kebijakan The Fed yang akan datang, khususnya berkaitan dengan suku bunga.

Read More

Minggu ini, setidaknya sepuluh pejabat The Fed dijadwalkan untuk memberikan pidato, yang sangat dinantikan pasar untuk menggali petunjuk lebih lanjut mengenai arah kebijakan moneter AS. Selain itu, indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi inti AS, yang merupakan ukuran inflasi pilihan The Fed, akan dirilis pada hari Kamis, menambah ketegangan di pasar finansial.

Komentar terbaru dari para pejabat The Fed mengindikasikan bahwa bank sentral belum dalam posisi untuk terburu-buru menurunkan suku bunga, meskipun data terkini menunjukkan adanya penurunan terbesar dalam pesanan barang tahan lama AS selama hampir empat tahun terakhir pada bulan Januari.

Dukungan terhadap harga emas juga datang dari Tiongkok, di mana upaya kelas menengah untuk mempertahankan kekayaan mereka di tengah krisis pasar properti dan penjualan berkepanjangan di pasar saham, mendorong permintaan emas. Menurut data, impor emas Tiongkok melalui Hong Kong pada bulan Januari mencapai level tertinggi sejak pertengahan 2018.

Sementara itu, harga logam lain seperti platinum dan paladium mengalami pergerakan yang berbeda. Platinum mencatatkan kenaikan sebesar 1,3% menjadi USD 891,03 per ounce, meskipun telah turun sekitar 10% sepanjang tahun ini. Di sisi lain, paladium turun 0,7% menjadi USD 944,32 dan mencatatkan penurunan 14% untuk tahun ini. Menurut Commerzbank, rendahnya tingkat harga kedua logam ini telah berdampak pada produsen logam golongan platina, yang kemungkinan akan mengurangi produksi sebagai respons, yang pada gilirannya dapat membantu menstabilkan harga.

Perak, mirip dengan emas, stabil di level USD 22,50, menunjukkan dinamika pasar yang berhati-hati menjelang pengumuman penting yang dapat mempengaruhi arah pasar logam mulia.

Reporter : Ahdalena

Redaktur : Ari Sukma Setiawan

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *