Harga Beras Tembus Rekor Tertinggi Di Tahun 2024

Harga beras naik.(Foto : rri.go.id)
Waktu Baca : 2 menit

Banjarbaruklik – Pembahasan mengenai Pemilu 2024 memang tengah menjadi topik hangat, namun perhatian publik kini juga tertuju pada kenaikan harga beras yang terus terjadi belakangan ini. Kenaikan harga ini telah membuat banyak masyarakat terkejut, dengan harga beras medium mencapai Rp 14.000 per kg dan beras premium naik menjadi Rp 18.000 per kg, angka yang secara historis merupakan yang tertinggi di Indonesia.

Kenaikan harga ini telah mendorong ratusan masyarakat dari berbagai daerah untuk rela antri berjam-jam guna mendapatkan beras murah yang disediakan oleh pemerintah melalui kegiatan pasar. Bustanul Arifin, pengamat pertanian dari Universitas Lampung, memperkirakan bahwa kenaikan harga ini akan berlangsung hingga musim panen April 2024, disebabkan oleh El Nino yang menunda musim tanam, serta berkurangnya produksi beras sekitar satu juta ton pada tahun 2023.

Read More

Presiden Joko Widodo menyatakan bahwa kenaikan harga beras ini akibat perubahan iklim yang berdampak pada buruknya panen di beberapa daerah, sebuah situasi yang terjadi hampir di setiap negara di dunia. Namun, beberapa pengamat menilai bahwa situasi di Indonesia unik, tidak seperti negara lain seperti Thailand dan Vietnam yang tidak mengalami kekurangan beras.

Selain faktor alam, kenaikan harga beras juga dipengaruhi oleh perekonomian beras global, termasuk larangan ekspor beras oleh India karena alasan politik. Koordinator Koalisi Kedaulatan Pangan, Ayip Said Abdullah, menambahkan bahwa kebijakan pemerintah terkait subsidi sosial pada kampanye pemilu juga turut menyebabkan kenaikan harga beras.

Untuk mengatasi masalah ini, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengumumkan langkah-langkah pemerintah, termasuk peningkatan pasokan beras SPHP untuk menjaga stabilitas harga. Harga beras SPHP akan dijual mulai dari Rp 10.900 menjadi Rp 11.000 per kg di pasar tradisional dan ritel modern. Pemerintah juga berencana untuk meningkatkan jumlah beras yang disalurkan dalam program SPHP dari 100.000 ton/bulan menjadi 250.000 ton/bulan, serta membuka kemungkinan impor beras dari Thailand hingga 2 juta ton tahun ini.

Kenaikan harga beras telah menjadi perhatian serius pemerintah dan pengamat, dengan berbagai solusi yang diusulkan untuk menjaga stabilitas harga dan ketersediaan beras bagi masyarakat.

Reporter : Ahdalena

Redaktur : Ari Sukma Setiawan

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *