Melanjutkan Estafet Perjuangan, PMII Banjarbaru Gelar Pengkaderan

Melanjutkan Estafet Perjuangan, PMII Banjarbaru Gelar Pengkaderan
Waktu Baca : 2 menit

Banjarbaruklik – Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kota Banjarbaru kembali melakukan pengkaderan yang mana dilaksakan selama tiga hari pada tanggal 27-30 Angustus 2021.

Narasumber sekaligus senior PMII, Ramli Jauhari mengatakan bahwa pengkaderan bertujuan untuk menciptakan generasi penerus organisasi yang mampu melanjutkan perjuangan pergerakan mahasiswa, khususnya di daerah Kota Banjarbaru dan sekitarnya.

Read More

“PMII sebagai wadah yang menunjang pola pikir kritis mahasiswa akan terus berkembang dan berkembang sampai kapanpun. Berlandaskan keislaman dengan dasar ketakwaan akan menjadikan kader-kader yang telah dididik selama beberapa hari dengan materi dasar keagamaan dan wawasan kebangsaan tentunya akan sedikit demi sedikit mengubah dan membuka pemikiran,” ucapnya.

Ia berharap ke depan dengan adanya pengkaderan ini, mahasiswa akan semakin tumbuh dan berkembang bukan hanya pemikiran tetapi juga pandangan terhadap bersosial atau bermasyarakat serta kepedulian terhadap masalah maupun isu-isu yang terjadi dalam masyarakat dan ikut serta mencari solusi didalamnya.

“PMII sebagai salah satu organisasi yang berpengaruh dan besar di Indonesia tentunya menginginkan kader yang telah mereka latih dan beri ilmu-ilmu dasar mampu menggebrak benteng yang menghalangi Indonesia menjadi bangsa yang kuat dan sejahtera,” tegasnya.

Dalam kegiatan ini, kader-kader terlihat mampu untuk melanjutkan estafet yang akan diemban oleh mereka. Dasar berorganisasi dan kepedulian sosial menjadikan mereka mampu bertahan dan selalu siap dalam menerima materi yang telah di sampaikan oleh banyaknya pemateri hebat dan berpengalaman di bidangnya.

“Pada prinsipnya, gerakan mahasiswa harus berlandaskan intelektual sehingga terciptalah gerakan-gerakan yang berkualitas, bukan hanya mementingkan kepentingan pribadi tetapi kepentingan orang banyak,” tambahnya.

Menurutnya, kader PMII diibaratkan sebagai anyaman yang bersatu padu membentuk sebuah wadah yang saling terhubung dan terikat dalam persahabatan. Keterikatan ini menghasilkan perkumpulan yang menghasilkan banyaknya pola pikir yang memberikan inspirasi ataupun solusi untuk masalah-masalah yang dihadapi.

Ia berujar saat membahas mengenai teori perubahan sosial. “Apabila kamu ingin berjalan dengan cepat maka berjalanlah sendiri, tetapi apabila kamu ingin menempuh perjalanan jauh maka bertemanlah,” pungkasnya. (Adl)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *