Soal Prostitusi Online yang Diungkap Sabhara Polres Banjarbaru, Begini Kronologis Lengkap dan Tarif yang di Pasang

Waktu Baca : 3 menit
AKAN DISIDANG – Para pelaku praktek dan bisnis prostitusi online yang diamankan Satuan Sabhara Polres Banjarbaru, akan dibawa untuk sidang Tipiring di PN Banjarbaru. 

Banjarbaruklik – Enam orang diamankan Satuan Sabhara Polres Banjarbaru. Empat orang perempuan dan dua orang laki-laki, diduga jaringan prostitusi online diamankan disalah satu hotel di Kecamatan Landasan Ulin Kota Banjarbaru.

Keenam orang ini masih muda belia, Rr, ST, DL, dan MY, juga dua laki-laki AB dan CD. Paling tua baru berumur 22 tahun, parahnya dua orang diantaranya masih dibawah umur.

Read More

Mereka diduga terlibat praktek dan bisnis prostitusi online di wilayah hukum Polres Banjarbaru. Keenam orang ini diamankan oleh Satuan Sabhara Polres Banjarbaru, yang dipimpin Aiptu Isman, disalah satu Hotel di kawasan Landasan Ulin Kota Banjarbaru.

Kapolres Banjarbaru, AKBP Doni Hadi Santoso melalui Kasat Sabhara, AKP Supri saat ditemui Banjarbaruklik mengaku, pengungkapan dugaan kasus prostitusi online ini merupakan yang ketiga kalinya pada bulan Januari 2020 ini.

“Awalnya kami mendapat laporan masyarakat melalui aplikasi SIHARAT. Bahwa di Hotel Melati di Jalan Angkasa  Landasan Ulin dicurigai ada praktek prostitusi online,”ungkapnya Jumat (24/1) pagi.

Usai itu anggotanya langsung terjun kelapangan, menindaklanjuti laporan tersebut. Benar saja, usai digeledah beberapa kamar di hotel yang dicurigai tersebut, Satuan Sabhara mendapati barang bukti aalat kontrasepsi yang disimpan para pelaku.

BERIKAN KETERANGAN – Kasat Sabhara Polres Banjarbaru, AKP Supri memberi Keterangan kepada Banjarbaruklik.com, Jumat (24/1) pagi. 

“Para pelaku semua dari luar daerah, mereka dari Kapuas Kalteng. Mereka mengaku memang sengaja melakukan praktek prostitusi online di Banjarbaru Menunggu pelanggan ya di Hotel ini,” jelasnya kepada Banjarbaruklik.

Mirisnya ujar AKP Supri, dari hasil  Intetogasi para pelaku mengaku sengaja berbisnis lendir di Kota Banjarbaru karena kehabisan uang. Usai berlibur di Pantai di wilayah Kabupaten Tanah Laut.

“Mereka menggunakan Aplikasi sosial media seperti Michat dan Whatsapp. Lalu bernegosiaasi dengan para pria hidung belang. Tarifnya antara Rp 300 ribu sampai Rp 600 ribu sekali bertemu pelanggan,” bebernya.

Usai diamankan, pihak Kepolisian juga telah melakukan pembinaan kepada para pelaku. Pekan depan pihaknya akan membawa keenam pelaku ini, untuk sidang Tipiring di Pengadilan Negeri Banjarbaru.

“Kami ingin memberikan efek jera kepada para pelaku,” tutupnya.(zai)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *