Kopi Memiliki Potensi Menghambat Paparan COVID-19 Menurut Penelitian Terbaru

(Foto : detik.com)
Waktu Baca : 2 menit

Banjarbaruklik – Dengan melonjaknya kasus COVID-19 di beberapa negara, protokol kesehatan kembali diperketat. Namun, sebuah penelitian mengungkapkan bahwa minum kopi dapat memainkan peran dalam menghambat penyebaran virus.

Penjelasan Temuan Penelitian:

  1. Kandungan Polifenol dalam Kopi Sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Cell and Bioscience menemukan bahwa kopi mengandung polifenol seperti asam caffeic, asam klorogenat (CGA), trigonelin, melanoidin, dan kafestol. Kandungan ini diyakini memiliki efek penghambatan terhadap paparan varian SARS-CoV-2.
  2. Hasil Penelitian Terkait Konsumsi Kopi Studi yang dilakukan dengan peserta Biobank di Inggris menemukan bahwa konsumsi setidaknya satu cangkir kopi per hari dikaitkan dengan risiko terpapar COVID-19 yang 10% lebih rendah. Meskipun belum jelas mekanismenya, penelitian ini menguji efektivitas kopi terhadap SARS-CoV-2.
  3. Pengaruh Jenis dan Produk Kopi Studi menunjukkan bahwa kopi bubuk menurunkan masuknya virus tergantung pada dosisnya, sementara kopi instan komersial dapat menghambat masuknya berbagai varian virus SARS-CoV-2. Aditif seperti krim, gula, atau susu tidak mengurangi efek penghambatan kopi.
  4. Efek Kopi pada Interaksi Virus Uji imunosorben terkait enzim (ELISA) menunjukkan bahwa kopi mengganggu interaksi spike-ACE2, TMPRSS2, dan CTSL, yang penting dalam infeksi virus. Senyawa bioaktif dalam kopi seperti CGA dan kafein memperlihatkan efek penghambatan.

Implikasi Temuan:

Temuan ini mendukung bahwa asupan kopi bisa menjadi strategi potensial dalam pencegahan infeksi SARS-CoV-2, termasuk varian Omicron. Meskipun masih diperlukan penelitian lebih lanjut, kopi dengan kandungan polifenolnya menunjukkan potensi dalam menghambat penyebaran virus.

Read More

Penelitian ini membuka jalan bagi strategi pola makan baru di era pasca-COVID, namun perlu penelitian lanjutan untuk memahami mekanisme secara mendalam dan implikasi jangka panjangnya.

Reporter : Ahdalena

Redaktur : Ari Sukma Setiawan

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *