IRT Tewas Bersimbah Darah, Diduga Karena Ini

Waktu Baca : 3 menit

Banjarbaruklik – Diduga kuat mengalami depresi akibat gangguan tidur dan salah penggunaan obat usai terpapar Covid-19, seorang ibu berinisial M (57) nekat mengakhiri hidup di belakang rumahnya.

Kapolres Banjarbaru AKBP Nur Khamid SH SIK MM melalui Kasi Humas Polres Banjarbaru, AKP Tajudin Noor membenarkan kejadian tersebut.

“Kami menerima laporan dari masyarakat melalui aplikasi Cangkal. Tim langsung mendatangi tempat kejadian perkara penemuan mayat di Jalan Sukarelawan Gang Al Jauhar, Kelurahan Loktabat Utara, Kecamatan Banjarbaru Utara, Kota Banjarbaru,” ujarnya.

Dari keterangan suami korban menerangkan, pada Senin (2/5/2022) pukul 23.00 WITA ia pergi tidur bersama dengan korban di kamar samping dan kemudian sekitar waktu subuh, korban membangunkannya untuk pindah tidur karena korban merasa gerah dan selalu berkeringat.

Kemudian ia mengikuti kemauan korban untuk pindah tidur ke kamar depan, lalu pada Selasa (3/5/2022) sekitar pukul 08.00 WITA, koban pergi ke dapur dan selanjutnya korban tidak kembali lagi ke kamar.

Sang suami juga menerangkan bahwa sebelumnya dirinya dan korban sekitar 6 bulan yang lalu terkena Covid-19, dan semenjak sembuh dari Covid-19, korban mengatakan tidak bisa tidur sampai dengan sekarang.

Lanjutnya, korban juga pernah berobat ke Dokter dan diberi resep obat, dan sejak saat itu korban mengalami ketergantungan obat dan apabila tidak bisa tidur gelisah korban membeli obat tersebut kembali ke apotek tanpa resep dokter.

“Dari pengakuan suami, sebelumnya korban seperti mengalami depresi dan pernah 1 kali ingin melakukan percobaan bunuh diri namun berhasil digagalkan olehnya,” terangnya.

Kemudian, keterangan dari anak korban, pada Senin, (2/5/2022) pukul 23.00 WITA ibu dan ayahnya tidur di kamar depan dan tidak mengetahui jam berapa ibu dan ayahnya pindah tidur.

Lalu, pada Selasa (3/5/2022) sekitar pukul 11.00 WITA sang anak melihat ada ceceran darah di dapur. Setelah mengikuti ceceran darah tersebut melihat di bagian belakang rumah didapati sang ibu sudah terbujur kaku dan berdarah. Senada dengan pengakuan sang ayah, ia mengatakan semenjak sembuh dari Covid-19, ibunya merasa tidak bisa tidur.

Dari keseluruhan hasil olah TKP, mengumpulkan barang bukti dan keterangan saksi-saksi, juga hasil visum dari Rumah Sakit Daerah Idaman (RSDI) Banjarbaru, petugas Inafis Polres Banjarbaru menyimpulkan bahwa korban diduga kuat mengalami depresi.

“Korban diduga kuat mengalami depresi akibat gangguan tidur dan salah penggunaan obat sehingga membuat korban ingin mengakhiri hidupnya, dan akhirnya pada Selasa (3/5/2022) keluarga tidak berhasil lagi mencegahnya dan korban sudah ditemukan dalam keadaan bersimbah darah di bagian dapur rumahnya yang diduga kuat korban menggunakan pisau dapur yang ada di dekat korban untuk menusukkannya ke bagian leher sehingga korban kehabisan darah dan akhirnya meninggal dunia,” jelasnya.

Hasil visum terdapat 1 mata luka di bagian leher tengorokan dengan lebar 2,5 cm, panjang ke bawah 3 cm, tusukan benda tajam kedalaman 4 cm mengenai tengorokan. Selain dari pada itu tidak ditemukan mata luka lain baik akibat benda tajam ataupun pukulan benda tumpul lainnya di tubuh korban.

Pada saat ditemukan pertama kali, korban dalam posisi terlentang dengan tangan menghadap ke atas dengan menggunakan baju daster warna biru motif bunga. Terdapat banyak sekali darah disekitar tubuh korban yang diduga kuat adalah darah milik korban. Tangan kanan korban ada menggenggam tali nilon warna orange.

“Petugas menemukan di samping tubuh korban ada terdapat sajam berupa 1 buah pisau dapur, 1 buah arit tanpa gagang dan 1 buah pisau dapur dari atas sumur dan asahan batu,” tutupnya. (Adl)

 

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *