Dedi Mulyadi Soroti Pola Konsumsi Masyarakat di Tengah Kenaikan Harga Beras

Dedi Mulyadi merupakan anggota DPR RI Fraksi Partai Golongan Karya.(Foto : cnnindonesia)
Waktu Baca : 2 menit

Banjarbaruklik – Mantan suami Anne Ratna Mustika, Dedi Mulyadi, kembali menjadi pusat perhatian publik setelah mengeluarkan pernyataan kontroversial mengenai respons masyarakat terhadap kenaikan harga beras yang belakangan ini menjadi topik hangat. Menurut Dedi, masyarakat tampak overreaksi terhadap kenaikan harga beras, seolah-olah itu adalah tanda-tanda kiamat, sementara kenaikan harga barang-barang konsumtif lain seperti rokok dan skincare tidak mendapatkan respons yang sama.

Dedi, yang kini menjabat sebagai politisi dari Partai Gerindra, menekankan pentingnya perubahan pola pikir masyarakat dari konsumerisme menjadi lebih bijak dalam mengelola keuangan. “Orang rela menghabiskan uang ratusan ribu per bulan untuk skincare atau puluhan ribu setiap hari untuk rokok, tapi ribut ketika harga beras naik,” ungkapnya, menyoroti ironi dalam prioritas belanja masyarakat.

Read More

Lebih lanjut, Dedi mengkritik keras gaya hidup konsumeris yang telah mendarah daging di kalangan masyarakat, mengutip perilaku memprioritaskan pembelian barang-barang mewah dibandingkan kebutuhan pokok seperti beras. “Di kita itu suka terbalik, mending makan hanya pakai sambal daripada tidak pakai gelang,” katanya, menambahkan bahwa uang yang dihabiskan untuk barang konsumtif sebenarnya bisa digunakan untuk membeli kebutuhan pokok dalam jumlah yang lebih banyak.

Pernyataan Dedi ini langsung menimbulkan banyak reaksi di media sosial, dengan banyak netizen yang memberikan komentar pedas dan menyoroti kekayaan Dedi sendiri sebagai politisi dan publik figur. Diketahui, Dedi memiliki kekayaan yang cukup besar dengan total kekayaan dilaporkan mencapai Rp 7,81 miliar, termasuk 70 bidang tanah dan bangunan serta beberapa kendaraan mewah.

Selain karir politiknya, Dedi juga aktif sebagai pembuat konten di YouTube, di mana ia memiliki pengikut sebanyak 4,75 juta dan diperkirakan menghasilkan Rp300 juta per bulan dari adsense. Kekayaan dan aktivitas Dedi di luar politik ini menambah lapisan kompleksitas dalam diskusi tentang pernyataan kontroversialnya terkait pola konsumsi masyarakat.

Reporter : Ahdalena

Redaktur : Ari Sukma Setiawan

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *