Banjir di Samarinda Meluas, 47.281 Jiwa Terdampak dan Status Darurat Ditetapkan

Warga RT 37 Kelurahan Sempaja Timur, Kota Samarinda, Kaltim saat mengevakuasi barang-barang yang terendam banjir, Sabtu (23/5/2020).(Foto : kompas.com)
Waktu Baca : 2 menit

Banjarbaruklik – Banjir besar yang melanda Kota Samarinda, Kalimantan Timur, telah menyebabkan sedikitnya lima kecamatan terendam. Kecamatan yang terdampak meliputi Samarinda Utara, Sungai Pinang, Samarinda Ulu, Palaran, dan Samarinda Ilir, dengan jumlah korban yang terdampak mencapai 47.281 jiwa, menurut Kabid Kedaruratan BPBD Samarinda, Ifran, saat berbicara kepada Kompas.com pada Selasa (26/5/2020).

Fasilitas publik seperti masjid, langgar, sekolah dasar, dan puskesmas di beberapa kelurahan seperti Sempaja Timur dan Gunung Lingai juga terendam banjir, dengan ketinggian air mencapai lebih dari 1 meter di beberapa area. Keadaan memburuk ini telah mendorong pihak berwenang untuk meningkatkan status keadaan dari siaga bencana menjadi tanggap darurat bencana.

Read More

Sebagai respons terhadap kondisi darurat ini, telah didirikan delapan dapur umum untuk memasok makanan bagi warga terdampak. Selain itu, posko kesehatan telah diarahkan ke puskesmas terdekat, dengan biaya pengobatan bagi warga yang tidak memiliki BPJS ditanggung oleh Pemkot Samarinda.

Laporan sebelumnya menunjukkan bahwa banjir ini telah menggenangi 8 kelurahan dari 4 kecamatan dan terus meluas sejak Senin (25/5/2020). Penyebab utama banjir ini adalah meluapnya Bendungan Benanga di Lempake dan air pasang di Sungai Mahakam, yang menyebabkan ketinggian air naik hingga mencapai dada orang dewasa di beberapa wilayah, variatif antara 20 sentimeter hingga 110 sentimeter. Jumlah korban terdampak pun terus bertambah dari 4.076 jiwa pada Sabtu (23/5/2020) menjadi 31.946 jiwa sebelum mencapai angka terakhir yang dilaporkan.

Kondisi ini menuntut respons cepat dan efektif dari semua pihak terkait untuk meringankan beban warga yang terdampak, serta upaya jangka panjang untuk mengatasi masalah banjir di Samarinda yang tampaknya menjadi lebih serius dan meluas.

Reporter : Ahdalena

Redaktur : Ari Sukma Setiawan

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *