Begini Awal Seteru Wakil Ketua Komisi III DPRD Banjarbaru dengan Kadisdikbud Kalsel

Waktu Baca : 2 menit

Banjarbaruklik – Akhir-akhir ini terjadi perseteruan antara Wakil Ketua Komisi III DPRD Kota Banjarbaru Emi Lasari SE dengan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadisdikbud) Provinsi Kalimantan Selatan, Muhamadun.

Perseteruan dimulai dari pemberitaan tentang tanggapan Emi Lasari SE terhadap adanya kegiatan sekolah di hari libur nasional keagamaan.

Emi Lasari mengaku sangat menyayangkan dengan adanya kejadian yang menerpa dunia pendidikan. Menurutnya, adanya libur nasional yang ditetapkan oleh pemerintah pasti memiliki tujuan. Maka, jika sekolah tetap melakukan kegiatan dihari libur nasional, sama saja tidak menghargai.

“Menjaga toleransi itu harus ditanamkan sejak dini, karena pembentukan karakter anak bangsa itu pertama dari keluarga, kedua dari dunia pendidikan sekolah. Kedua komponen ini juga harus meletakkan pondasi toleransi yang sangat tinggi,” jelasnya.

 

Lanjut Emi, instansi pemerintah seharusnya tidak menganggap persoalan ini sebelah mata dan membiarkan begitu saja. “Karena kita khawatir dampaknya nanti menjadi tidak mendidik siswa untuk bertoleransi terhadap perbedaan agama,” tambahnya.

Usai pemberitaan tersebut, Emi mengaku dirinya dihubungi langsung oleh Kadisdikbud Provinsi Kalsel Muhamadun. Kata Emi, Muhamadun tak terima dengan pemberitaan tanggapannya mengenai hari libur nasional keagamaan itu.

“Seharusnya seorang Kepala Dinas itu, tidak secara reaktif dan arogan menghubungi saya lewat telepon, lalu berkomunikasi dengan bahasa-bahasa yang kurang pantas,” ujar Emi kepada Banjarbaruklik.com, Senin (23/5/2022).

Masih kata Emi, harusnya Kadisdikbud Kalsel bisa menjawab pernyataannya melalui pemberitan di media berita, karena juga memiliki hak jawab. Ia pun menyayangkan sikap reaktif dan arogan dari Kadisdikbud Kalsel.

“Respon reaktif dan arogan. Tidak mencerminkan seorang pejabat publik yang harusnya sangat memahami cara bersikap dan bertindaknya akan menjadi contoh bagi masyarakat karena beliau orang nomor satu di dunia pendidikan kalsel,” ujarnya.

Menurut Emi, sudah sewajarnya ia sebagai wakil rakyat berhak untuk memberikan tanggapan sebagai tindak lanjut suatu persoalan.

“Dengan anggota dewan saja beliau tidak ada rasa hormat dan menghargai, apa lagi dengan masyarakat biasa yan bisa saja memberikan saran dan masukan bahkan kritik,” ucap Emi dengan heran.

Emi berharap, dunia pendidikan di Kalsel tidak dipimpin oleh Kepala Dinas yang tidak profesional, karena berpotensi akan membawa iklim dunia pendidikan di Kalsel menjadi tidak baik. (Adl)

 

 

 

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *