Spesialis Paru Jelaskan Tentang Kasus Mycoplasma Pneumonia yang Meningkat, Gejala dan Penanganan

Mycoplasma pneumonia adalah bakteri atipikal yang sudah ada sebelum pandemi COVID-19 dan merupakan penyebab infeksi saluran pernapasan. (foto:dok/Banjarbaruklik)
Waktu Baca : 2 menit

Banjarbaruklik – Mycoplasma pneumonia, penyakit pernapasan akut, telah menjadi sorotan global setelah melanda sejumlah anak di Tiongkok. Prof. Dr. dr. Erlina Burhan, seorang Spesialis Paru dari RSUP Persahabatan Jakarta dan Ketua Pokja Infeksi Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), memberikan penjelasan dalam konferensi pers virtual pada Jumat (1/12/2023).

Menurut Erlina, Mycoplasma pneumonia adalah bakteri atipikal yang sudah ada sebelum pandemi COVID-19 dan merupakan penyebab infeksi saluran pernapasan. Bakteri ini umumnya terdeteksi saat pemeriksaan pasien dengan gejala tertentu karena tidak rutin diperiksa.

Read More

Erlina menjelaskan bahwa gejala Mycoplasma pneumonia berbeda antara orang dewasa dan anak-anak. Pada orang dewasa, gejalanya ringan dengan batuk, demam yang tidak terlalu tinggi, dan dahak yang tidak banyak. Tingkat kesembuhannya tinggi, dan pengobatan umumnya melibatkan istirahat di rumah, minum obat flu, paracetamol, dan jika perlu, antibiotik makrolida.

Namun, pada anak-anak, terutama yang memiliki riwayat alergi dan asma, gejala dapat lebih berat. Infeksi ini dapat menyebabkan penyempitan saluran napas dan sesak. Pada lansia, terutama dengan komorbiditas seperti asma atau hipertensi, gejalanya juga dapat lebih parah.

Erlina menyoroti hasil penelitian yang menunjukkan bahwa 26 persen pasien pneumonia yang dirawat di rumah sakit mengalami co-infeksi, yang dapat membuat kondisi lebih berat. Meskipun demikian, Erlina menekankan bahwa jika hanya terjadi pneumonia tanpa co-infeksi, biasanya kondisi tidak begitu parah.

Penjelasan Erlina memberikan pemahaman yang lebih baik tentang Mycoplasma pneumonia dan pentingnya perhatian khusus pada anak-anak dan individu dengan kondisi kesehatan yang mendasarinya.

Reporter : Ahdalena
Redaktur : Ari Sukma Setiawan

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *