Disebut “Kuda Hitam”, Ini Tanggapan Nurkhalis

Nurkhalis Anshari saat foto bareng warga
Waktu Baca : 2 menit

Banjarbaruklik – Nama Nurkhalis Anshari kembali mencuat. Ia disebut-sebut sebagai “Kuda Hitam” pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) mendatang. Lantas bagaimana tanggapan Anggota DPRD Kota Banjarbaru tersebut?

Diungkapkannya, penggunaan istilah “kuda hitam” saat ini relatif masih jauh. Kendati demikian, ia memaknainya sebagai penyemangat untuk bisa lebih berkontribusi kepada masyarakat Kota Banjarbaru. “Kuda Hitam ya. Kita jadikan semangat dan motivasi, karena itu sebuah apresiasi,” pungkasnya.

Terkait hasil survei, politisi muda PKS itu mengaku tak terlalu bereoforia. Walaupun tingkat popularitas, bahkan elektabilitasnya tinggi pada Pileg kemarin, ia mengaku tetap beraktivitas seperti biasanya. Tetap turun ke lapangan, melaksanakan tugas sebagai anggota dewan. “Survei alhamdulillah. Tapi jangan jua ganal baju. Tetap rajin turun ke masyarakat. Rangkul masyarakat, seperti biasa saja,” ujarnya sembari tersenyum.

Kemudian terkait Pilkada mendatang, lelaki kelahiran 5 Desember 1985 ini mengungkapkan, keputusan ada di tangan warga. Jika masyarakat merestui ia maju di Pilkada mendatang, Nurkhalis mengaku tak ragu. Selain itu juga, ada tahapan-tahapan dan mekanisme yang harus dilalui. “Paling penting itu adalah restu. Terkait teknis, insya Allah bisa kita lalui bersama,” pungkasnya.

Seperti diberitakan, dari survei yang dilakukan INSTRAT, didapatkan elektabilitas para tokoh yang disimulasi berkompetensi dalam Pilkada mendatang. Nurkhalis memiliki tren popularitas yang baik, dari 33 persen di bulan Juni 2023, menjadi 48 persen di akhir februari 2024; dengan persepsi kelayakan untuk jadi Wali Kota yang juga meningkat dari 4,8 persen menjadi 16 persen.

“Ditopang dengan mesin Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang dikenal militan dan solid dalam kerjakerja pemenangan politikk, maka menurut kami tidaklah berlebihan jika Nurkhalis Anshari bakal menjadi kuda hitam pada Pilkada Wali Kota atau Wakil Wali Kota mendatang,” ujar Shidiq, salah satu peneliti INSTRAT.

Reporter : Ahdalena
Redaktur : Ari Sukma Setiawan

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *