Polemik BBM Hingga Bapok, KAMMI Kalsel : Rakyat Menderita dan Terzolimi

Waktu Baca : 2 menit

Banjarbaruklik – Belum juga redam polemik minyak goreng, muncul keresahan baru, per 1 April 2022 pemerintah resmi menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis pertamax.

“Dampak dari kenaikan BBM akan meluas jika pemerintah tidak mencabut atau mengkaji ulang kenaikan harga ini. Belum lagi ketika distribusi BBM lainnya tidak merata di Kalsel tentu akan mengakibatkan kelangkaan bahkan krisis yang terjadi,” ujar Ketua Umum PW KAMMI Kalsel, Muhammad Alfiansyah SKM.

Lanjut Alfiansyah, dampak serius dari kenaikan BBM adalah melonjaknya harga-harga bahan pangan kebutuhan pokok yang disebabkan oleh melonjaknya biaya produksi serta distribusinya.

“Dalam hal ini masyarakat akan mengalami dampak kerugian secara langsung. Naiknya kebutuhan pokok ini tentu mengakibatkan bertambahnya beban masyarakat yang mereka alami setelah minyak goreng yang terlebih dahulu naik, Pajak PPN Menjadi 11% dan sekarang BBM,” tegasnya.

Katanya Alfiansyah, walaupun akan ada wacana Blbantuan langsung tunai Rp 300 kepada kurang lebih 2,5 Juta masyarakat di Indonesia untuk minyak goreng. Menurutnya, ini tidak cukup menghentikan penderitaan rakyat yang semakin terzolimi.

Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Pengurus Wilayah Kalimantan Selatan menyatakan sikap dengan tegas menggugat pemerintah.

“Pemerintah Pusat harus mengkaji ulang kenaikan harga BBM khususnya Pertamax, memastikan semua pasokan BBM aman di semua wilayah Kalsel dan memastikan stabilitas harga bahan pangan kembali normal,” pungkasnya. (Adl)

 

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *