Penumpang Tujuan Bali dan Jakarta Lewat Bandara Syamsudin Noor Harus Menunjukkan Hasil SWAB Negatif

Waktu Baca : 2 menit
BERI KETERANGAN – General Manager Bandara Internasional Syamsudin Noor, Indah Preastuty memberikan keterangan kepada Banjarbaruklik.

Banjarbaruklik – Bagi para penumpang yang hendak berangkat tujuan Jakarta dan Bali, melalui Bandara Internasional Syamsudin Noor, wajib menjalani tes Swab berbasis Polymerase Chain Reaction (PCR) dengan hasil negatif.

Dimana kebijakan itu berlaku sesuai persyaratan dari daerah masing-masing hingga akhir bulan mendatang.

Read More

“Harus ada hasil PCR tes itu, khusus untuk yang ke Jakarta dan Bali. Sebenarnya itu dilakukan karena pemenuhan terhadap daerah masing-masing. Contoh, di DKI juga Jakarta mewajibkan untuk melakukan tes itu. Tahu sendiri lah, situasi kita sekarang seperti ini,” ujar General Manager Bandara Internasional Syamsudin Noor, Indah Preastuty.

Indah menerangkan, bahwa pihaknya tidak ingin memberangkatkan orang yang tidak memenuhi persyaratan. Karena sesuai regulasi dari protokol kesehatan harus dijalankan dan dipenuhi.

“Untuk yang PCR hasilnya positif. Jangankan PCR, rapid tes saja jika hasilnya menunjukkan reaktif maka tidak diberangkatkan,” terangnya.

Dia menambahkan, untuk penumpang yang akan berangkat dengan tujuan lain selain Jakarta dan Bali. Maka wajib menunjukkan persyaratan hasil Non Reaktif dari Rapid Tes. Tidak sampai dengan hasil Negatif hasil SWAB PCR tersebut.

Dirinya menceritakan bahwa penumpang perhari di Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin di Banjarbaru, saat ini tidak menentu jumlahnya. Walaupun tidak banyak, tetap menjalankan prosedur.

“Rata-rata penumpang perhari sekarang tidak mesti. Terkadang dua flight (penerbangan). Tapi jangan lihat flight nya, karena kadang-kadang satu flight isinya hanya 10 atau 15 orang. Tapi, memang pernah juga 100 orang. Tapi walaupun sedikit orang, prosedur tetap dijalankan,” tuturnya.

Indah mengimbau, untuk masyarakat ketika akan bepergian ke bandara penting dipahami dulu aturannya.

“Kalau memang tidak memungkinkan dan tidak darurat atau penting benar, harus di planning ulang. Tapi kalo urgent dan penting dipenuhi dulu persyaratannya,” tambahnya.

Dirinya juga berharap, semoga kondisi ini segera berlalu. Agar semua bisa beraktivitas normal kembali.(adl/zai)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *