Pembangunan Infrastuktur Kota Banjarbaru Terus Digenjot

Waktu Baca : 5 menit
DIPERLEBAR: Jalan Kenanga diperlebar sehingga akses warga dari A Yani maupun Trikora semakin nyaman. 




Banjarbaruklik – Siang malam, kawasan Lokalisasi Pembatuan di Kecamatan Landasan Ulin dulunya padat merayap. Sepeda motor, mobil hingga truk-truk besar parkir di depan rumah-rumah warga. Mereka nongkrong di warung, sambil menikmati sajian kopi seharga Rp50 ribu.

Pekerja Seks Komersial (PSK) mulai menggoda hidung belang. Berselang lima sampai 10 menit, deal, mereka pun ke belakang warung. Di sana banyak terdapat kamar laiknya kos-kosan. Ya, PSK sewa di sana dengan harga yang fantastis. Pelanggan puas, sewa lunas.

Read More

Itu dulu. Sekarang di era kepemimpinan Walikota Banjarbaru H Nadjmi Adhani dan Wakilnya H Darmawan Jaya Setiawan, warung dan kamar itu disulap jadi Kantor Kecamatan Landasan Ulin yang megah. Jauh lebih luas dari Kantor Kecamatan Landasan Ulin yang dulu, di Jalan A Yani dekat bundaran Bandara lama. Kantor Camat sekarang pagarnya cantik, halamannya luas. Bahkan bisa buat main futsal.

BARU: Bangunan Kantor Kecamatan Landasan Ulin berdiri tegak di atas lahan eks Lokalisasi Pembatuan.

Dibandingkan Kantor Kecamatan yang dulu untuk parkir pun susah. Harus memakan badan Jalan A Yani sehingga membuat kepadatan lalu lintas ke kawasan Bandara.

Jalan di Eks Lokalisasi Pembatuan sekarang juga dipermak. Jalan yang sebelumnya hanya empat meter, sekarang bervariasi hingga 11 meter dengan panjang 1,4 kilometer (dari A Yani-Trikora). Drainasenya juga dibikinkan besar sehingga aliran air dari Jalan Kenanga tak lagi menggenangi halaman warga.

Bahkan sekarang, ada Puskesmas Landasan Ulin Timur di kawasan eks Lokalisasi Pembatuan ini. Alhasil kualitas kesehatan warga kian meningkat. Warga yang ingin berobat semakin cepat dan dekat dengan rumah mereka.

Pembangunan Infrastruktur di Kota Banjarbaru saat ini memang begitu masif. Pembangunan merata di setiap kecamatan di Kota Banjarbaru. Bahkan hadir akses jalan baru yang mendukung pembangunan di masa akan datang. Sebut saja seperti pembangunan Jalan Pandarapan yang lokalisainya tidak jauh pula dari kawasan eks Lokalisasi Pembatuan dan Batubesi.

Akses jalan menuju Kampus Baru Universitas Islam Negeri (UIN) Antasari Banjarmasin terus dibenahi beberapa tahun terakhir ini. Jalan terus dibuka. Pengerasan pun sudah dilakukan sekitar dua kilometer. Terus berlanjut hingga pengaspalan. Alhasil, kawasan yang dulunya tak dilirik warga, sekarang jadi incaran investor manapun.

AKSES BARU: Jalan Karang Anyar-Panglima Batur menjadi akses baru warga yang ingin pergi ke balaikota maupun sekitarnya. 

Project teranyar yang juga patut diacungi jempol yakni akses Jalan Penghubung Karang Anyar-Panglima Batur Banjarbaru Utara. Jalan dengan lebar 15 meter ini menjadi solusi kepadatan lalu lintas di kawasan Amaco. Saat ini, jalan yang tepat berada di samping Kantor PLN UIW Kalselteng ini menjadi akses utama warga dari Karang Anyar ke Panglima Batur.

Seperti diungkapkan Warga Panglima Batur Barat/Amaco Arviyani Mukeri, sejak dibukanya akses jalan baru yang menghubungkan Jalan Karang Anyar dan Jalan Panglima Batur Barat, kepadatan di kawasan Amaco drastis berkurang. Jalan yang berlokasi di samping kantor PLN Kalselteng tersebut, kini malah menjadi jalan yang banyak dipergunakan masyarakat.

Pensiunan Dinas PU Kalsel ini juga mengaku, sebagai orang teknis ia terkesan dengan pembangunan dilakukan Pemerintah Kota Banjarbaru dibawah kepemimpinan Nadjmi-Jaya.

“Kami sebagai warga Panglima Batur Barat sangat salud dengan Pemkot Banjarbaru. Yang dulunya padat, sekarang Alhamdulillah terbantu dengan adanya pembukaan akses baru dari Karang Anyar, Taruna Praja ke Panglima Batur Barat ini,” ujarnya.

Kota Banjarbaru pun semakin terlihat semakin cantik dan tertata. Sejumlah kawasan yang dulunya tak tergarap bahkan dianggap angker sekarang disulap menjadi ikon-ikon wisata baru di Kota Idaman. Sebut saja Mess L Kota Banjarbaru, Ruang Terbuka Hijau (RTH) Taman Pintar dan Kampung Pelangi.

Tempat yang dulunya adalah sebuah wisma milik para pekerja industri Rusia saat masa keemasan hubungan Indonesia dan Uni Soviet ini disulap Pemkot Banjarbaru. Sekarang jadi tempat berhimpun komunitas, pecinta seni maupun budayawan Banjarbaru.

BANGUNAN: Renovasi Mess L Kota Banjarbaru di Jalan Garuda, Kelurahan Komet, Kecamatan Banjarbaru Utara ini berpedoman dengan dokumen dan foto-foto Mess L yang dimiliki Pemko Banjarbaru.

Renovasi bangunan Mess L yang berlokasi di Jalan Garuda, Kelurahan Komet, Kecamatan Banjarbaru Utara ini sendiri tak mengubah bangunan yang ada. Renovasi berpedoman dengan dokumen dan foto-foto Mess L yang dimiliki Pemko Banjarbaru. Luasannya 13.000 meter persegi.

Statusnya, pinjam pakai Pemko Banjarbaru selama lima tahun dari TNI AU. Setelah lima tahun pinjam pakai masih bisa diperpanjang kembali. Sekarang, Mess L Banjarbaru ini menjadi sebuah tempat untuk menyalurkan hobi maupun diadakannya berbagai acara lokal.

Lokasi yang strategis di tengah kota, membuat bangunan ini kerap dikunjungi warga. Pasalnya, angkernya hilang, kesan menarik dan cantiknya datang. Kesan cantik ini sendiri sebenarnya sudah dinobatkan kepada Mess L dulu.

Renovasi ini tentunya mendapat respon positif warga Kota Banjarbaru, terutama pelaku seni. Seperti diungkapkan Ketua II Dewan Kesenian Kota Banjarbaru HE. Benyamine, langkah Pemkot Banjarbaru membangun kembali Mess L adalah pilihan yang tepat.

“Pemko Banjarbaru sudah memberikan respon yang sangat positif dengan membangun kembali Mess L ini. Sehingga banyak kegiatan budaya yang bisa dilakukan ditempat tersebut,” ujar HE. Benyamine.

Masifnya pembangunan infrastruktur di Kota Idaman Banjarbaru tentunya harus berlanjut. Namun dengan perencanaan yang matang berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah. Masih banyak yang harus dibenahi. (ist/abi)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *