Pilkada Banjarbaru 2020, Ini Kata Pengamat Hukum ULM

Waktu Baca : 2 menit
M Erfa Redhani SH MH

Banjarbaruklik – Konstelasi politik Pilkada Kota Banjarbaru mulai terasa. Tokoh-tokoh yang memiliki niat untuk maju di Pilkada 2020 mendatang mulai menunjukan diri. Bahkan sudah mulai intens turun ke masyarakat mempromosikan diri.

Read More

Ada beberapa nama yang tidak asing didengar. Mulai dari Nadjmi Adhani (Petahana/Walikota Banjarbaru), Aditya Mufti Arifin (Ketua DPW Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Provinsi Kalimantan Selatan dan Anggota DPR RI Periode 2014-2019), AR Iwansyah (Ketua DPRD Kota Banjarbaru dan Ketua DPD Partai Golkar Kota Banjarbaru) dan Darmawan Jaya Setiawan (Petahana/Wakil Walikota Banjarbaru).

Nama lainnya yang juga santer terdengar yakni Dr Syahriani Syahran (Mantan Sekda Kota Banjarbaru dan Ketua DPC Gerindra Kota Banjarbaru), Wahyudin (Birokrat), Neni Hendriawati (Wakil Ketua DPRD Kota Banjarbaru dan Sekretaris DPC Gerindra Kota Banjarbaru), dr Abdul Halim (Dokter Spesialis Penyakit Dalam) dan terakhir Zulfa Asma Vikra (Anggota DPRD Provinsi Kalimantan Selatan dan Politisi Partai Demokrat).

Menyikapi hal ini, pengamat politik yang juga Dosen Fakultas Hukum ULM M Erfa Redhani SH MH mengatakan melihat konstelasi yang berkembang tentu siapa saja punya peluang baik maju melalui partai politik maupun melalui jalur Independen.

Petahana sendiri baik Nadjmi Adhani maupun Darmawan Jaya Setiawan diprediksi kembali berlaga pada Pilkada 2020 mendatang. Namun yang menjadi perhatian publik sekarang, rivalnya nanti. Desas-desus yang beredar Aditya Mufti Arifin atau disapa Ovi bakal maju sebagai calon Walikota Banjarbaru.

Ovi sendiri merupakan sosok yang tidak asing bagi warga Kota Banjarbaru. Basis politik putra mantan Gubernur Kalsel Rudi Arifin ini dirasa kuat di Kota Banjarbaru. Bisa dikatakan, hadirnya Ovi dalam Pilkada Kota Banjarbaru kali ini adalah sebagai kuda Hitam.

“Karena Ovi mempunyai kemampuan finansial, ketokohan, dan basis politik yang kuat di Kota Banjarbaru,” ujar Erfa.

Kendati demikian tambah Erfa yang juga Peneliti Pusat Kajian Anti Korupsi dan Good Governance ULM tersebut, petahana juga tak bisa dianggap remeh. Apalagi Pilkada Kota Banjarbaru yang lalu bisa dikatakan langka. Sebab, Pilkada tahun 2015 lalu pemenangnya melalui jalur independen. Cukup jarang calon independen dapat memenangkan Pilkada. (rev)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *