H Darmawan Jaya Setiawan Buka Simulasi Keterampilan Aparat Relawan Penanggulangan Bencana 2019

Waktu Baca : 4 menit

Banjarbaruklik –  Wakil Walikota Banjarbaru H Darmawan Jaya Setiawan menjadi pembina Apel pada Pembukaan Simulasi Keterampilan Aparat/Relawan Penanggulangan Bencana Tahun 2019, Kamis (17/10).

Bertempat Di Lapangan Parkir Belakang GOR Rudi Resnawan Jalan Trikora Banjarbaru. Tampak Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Banjarbaru H Suriannoor Akhmad S Sos beserta jajaran, dan Relawan Penanggulangan Bencana Tahun 2019 serta undangan lainnya. 
Simulasi pemadaman api tersebut diikuti oleh BPBD Kota Banjarbaru, TNI, Masyarakat Peduli Api (MPA) Kota Banjarbaru, serta Pemadam Kebakaran (DAMKAR) Lingkup Kota Banjarbaru.

Read More

Wakil Walikota Banjarbaru H Darmawan Jaya Setiawan menyampaikan bahwa menurut data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Banjarbaru, tercatat 322 kejadian kebakaran hutan dan lahan di Kota Banjarbaru dari Bulan Februari sampai dengan Bulan Oktober tahun 2019 ini. 

Titik kebakaran tersebar di beberapa Kecamatan, dengan kebakaran lahan terluas terdapat di Kecamatan Cempaka, yaitu kurang lebih seluas 211, 521 hektar. Sedangkan untuk Kecamatan Landasan Ulin seluas 204,159 hektar, Kecamatan Liang Anggang seluas 107,31 hektar, kecamatan Banjarbaru Selatan seluas 31,263 hektar, dan Kecamatan Banjarbaru Utara seluas 20,080 hektar.

“Melalui kegiatan sosialisasi hari ini diharapkan akan dapat meningkatkan kapasitas kita dalam mengurangi dampak yang ditimbulkan dari bencana dengan mengedepankan pelayanan publik yang lebih memproritaskan masyarakat.”  Ucapnya.

Ia mengatakan walaupun hujan sudah mulai mengguyur Kota Banjarbaru, diharapkan agar tetap waspada, terutama dalam mengawasi daerah-daerah rawan kebakaran lahan dan hutan di wilayah ini, khususnya di daerah Cempaka, Lingkar Utara, Landasan Ulin, serta Liang Anggang.

“Masuknya musim penghujan juga harus kita waspadai bersama-sama, karena seiring dengan meningkatnya curah hujan maka jumlah bencana yang terjadi juga diperkirakan akan meningkat pula, khususnya pada daerah-daerah rawan banjir, longsor dan puting beliung.” Ujarnya.

Dan yang harus disadari adalah cuaca ekstrem yang bersifat lokal. Mengingat saat ini daerah aliran sungai sudah semakin kritis, kawasan resapan air telah berkurang, tingginya degradasi lingkungan dan semakin banyak permukiman yang berkembang tanpa memperhatikan dampak terhadap lingkungan, sehingga dapat menyebabkan banjir bandang atau air bah.

Undang-Undang Nomor 24 tahun 2007 mengatur adanya hak dan kewajiban masyarakat dalam penanggulangan bencana, yaitu masyarakat berhak memperoleh perlindungan dari bencana, sebagai perwujudan hak asasi manusia. 

Akan tetapi masyarakat juga berkewajiban menjaga kehidupan sosial masyarakat yang harmonis, memelihara keseimbangan, keserasian, keselarasan dan kelestarian lingkungan hidup; serta melakukan kegiatan penanggulangan bencana dengan memberikan informasi yang benar kepada publik tentang penanggulangan bencana.

Melalui kegiatan sosialisasi pencegahan dan kesiapsiagaan bencana di masyarakat hari ini, H Darmawan Jaya berharap dapat terwujud kesamaan pandang, gerak dan langkah guna meningkatkan kesiapsiagaan untuk ikut berperan aktif melaksanakan fungsi rescue (penyelamatan) dalam rangka antisipasi berbagai bentuk bencana yang mungkin saja terjadi di Kota Banjarbaru.

Pada kesempatan itu H Darmawan Jaya Setiawan menyaksikan pemasangan Alat Pemadaman Api Manual (APAM) serta mencoba untuk menggunakannya. 

H Darmawan Jaya menyampaikan bahwa Alat Pemadaman Api Manual terbilang cukup simple dan sangat mudah digunakan, karena hanya memerlukan satu sepeda motor yang bisa distandar dua ditambah tiga orang untuk mengendalikan alat ini. 
“Tentunya alat ini akan kita kaji dan di kembangkan lagi bersama BPBD Kota Banjarbaru. Semoga dengan adanya alat ini lebih memudahkan masyarakat dalam memadamkan api.” Tutupnya.(*)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *