BANJARBARUKLIK.COM – Kunjungan ibu negara Iriana Joko Widodo ke Pasar Ulin Raya, Kota Banjarbaru Selasa 25 April 2017 sepertinya bukan kunjungan yang diharapkan para pedagang. Betapa tidak, selama 11 menit kunjungan Iriana ke pasar, dampaknya pedagang merugi berhari-hari.
“Efek kunkernya di lokasi pasar ulin raya ternyata tidak membawa angin segar bagi pedagang yg selama ini melesu. Tapi malah tambah sepi, karena akses kesana yg terbatas juga tidak ada protokoler untuk Blusukan ke pasar seperti yg diharapkan pedagang.
Mungkin belum saatnya…nanti ?,” tulisnya di media jejaring facebook.
“Banyak pengunjung pasar yang mengira ada razia, jadi takut mendekat,” kata Yudin, 55 tahun, pedagang kasur.
Iriana sendiri hanya mengunjungi tenda pemeriksaan dini kanker serviks yang digelar di halaman pasar. Tak ada pidato atau blusukan, apalagi wawancara atau memborong dagangan pedagang.
Meski begitu, pengamanan dari Paspampres, TNI, Polri, dibantu Satpol PP menyebar ke seluruh lorong pasar. Belum lagi mobil berat macam Barracuda yang parkir di halaman pasar di Jalan Ahmad Yani kilometer 24 tersebut. Sementara parkiran pengunjung pasar dialihkan ke halaman lapangan futsal diseberang Jalan Golf.
“Kami tahu rencana kedatangan Ibu Jokowi sudah sejak beberapa hari lalu. Sejak pasar mulai disterilkan. Beberapa teman pedagang yang enggan repot, memilih meliburkan tokonya,” imbuh warga belakang Makam Taman Pahlawan tersebut.
Sebelum kedatangan Iriana, sang suami Joko Widodo juga pernah mengunjungi Pasar Ulin Raya. Tepatnya pada masa kampanye, sebelum Jokowi memenangi pemilu dan dilantik menjadi presiden.
Salah seorang pedagang yang enggan namanya dikorankan, mengaku berharap perbaikan ekonomi. Selama dua tahun terakhir, dagangan kosmetik ibu berusia 40 tahun itu sepi. Sampai-sampai ia harus menyelipkan seprai, rokok dan minuman soda diantara dagangan tata rias tersebut.
“Mungkin bukan salah Jokowi juga kalau ekonomi jadi lesu begini. Apalagi jika harapan itu saya sampaikan ke Iriana sudah pasti kurang pas momennya,” ujarnya.
Ia justru mengutarakan harapannya pada Pemerintah Kota Banjarbaru. Sejak kehadiran ritel alias toko modern di Banjarbaru, omzetnya turun sampai 30 persen. “Pemerintah kan mestinya melindungi masyarakatnya,” pungkasnya.
Iriana yang ditemani istri Wakil Presiden Jusuf Kalla, Mufidah dan istri Gubernur Kalsel Sahbirin Noor, Raudatul Jannah, tiba di pasar Ulin Raya sekitar pukul 11.40 Wita. (adm)